Di Euro 1980 ini, untuk pertama kalinya jumlah
peserta yang mengikuti putaran final naik hingga dua kali lipat menjadi
delapan tim, setelah di lima kejuaraan sebelumnya hanya terdapat empat
tim yang berpartisipasi di putaran final. Selain itu, untuk pertama
kalinya pula, diperkenalkan babak grup di putaran final. Karena jumlah
peserta kini menjadi delapan tim, UEFA pun memutuskan untuk membentuk
dua grup dengan masing-masing berisi empat peserta.
Namun imbasnya, babak semi-final
ditiadakan, dan juara dari masing-masing grup langsung melaju ke partai
final, sementara runner-up grup akan memperebutkan tempat ketiga. Untuk
pertama kalinya pula, tuan rumah langsung berpartisipasi secara otomatis
di putaran final. Sebuah keuntungan besar tentunya bagi Italia, yang
menjadi tuan rumah di kejuaraan kali ini. Sayang, performa Italia di
putaran final ternyata tak terlalu istimewa.
Bergabung di Grup B, Italia hanya mampu meraih satu
kemenangan dan dua kali seri. Jumlah yang sama sebenarnya juga
didapatkan oleh Belgia, tetapi Belgia lebih agresif dengan mencetak tiga
gol meski mereka kebobolan dua gol, sementara Italia yang tampil dengan
catenaccio andalan mereka hanya berhasil mencetak satu gol di sepanjang
babak grup, meski mereka tak kebobolan sama sekali.
Sementara itu di grup A, Jerman Barat
yang berstatus sebagai finalis di Euro 1976 masih terlalu superior
dibandingkan Czechoslovakia, Belanda, dan Yunani. Mereka meraih dua
kemenangan dan satu kali seri, sementara Czechoslovakia muncul sebagai
runner-up dengan satu kemenangan, satu kali seri, dan satu kali kalah.
Mereka hanya unggul selisih gol dari Belanda untuk lolos ke perebutan
tempat ketiga.
Di perebutan tempat ketiga,
Czechoslovakia dan Italia bermain seri 1-1 hingga waktu normal berakhir,
dan harus dilanjutkan ke babak adu penalti. Ketegangan begitu terasa
karena lima penendang pertama dari kedua tim sama-sama berhasil
mengeksekusi penalti mereka. Akhirnya pertandingan pun berakhir setelah
kiper Jaroslav Netolicka berhasil menahan tendangan Fulvio Collovati. Italia pun harus puas hanya berada di peringkat keempat
turnamen. Sementara itu, final berlangsung dengan seru dan menegangkan.
Bagaimana tidak, meski Jerman Barat berhasil unggul cepat sejak menit
ke-10 lewat gol Horst Hrubesch, Belgia malah berhasil menyamakan
kedudukan lewat titik penalti ketika laga tinggal menyisakan waktu 15
menit lagi.
Untung ada Hrubesch, yang menjadi
pahlawan Jerman Barat di partai final. Berkat golnya di menit 88 yang ia
cetak lewat sundulan memanfaatkan umpan silang Karl-Heinz Rummenigge.
Bagi Hrubesch, dua golnya di final itu adalah dua gol pertamanya di
sepakbola internasional, dan hebatnya, dua gol tersebut begitu penting
karena sukses membawa Jerman Barat menjadi juara Eropa untuk kedua
kalinya.
Sayangnya, ada beberapa cacat dalam penyelenggaraan Euro kali ini. Yang
pertama adalah masalah hooliganisme, yang kembali membuat ulah di partai
pertama Grup B antara Belgia melawan Inggris. Yang kedua adalah masalah
jumlah penonton baik di televisi maupun di stadion yang amat minim.
Kecuali untuk partai-partai timnas Italia, stadion cukup sepi dari
penonton.
Juara : Jerman Barat
Runner-up : Belgia
Juara Ketiga : Czechoslovakia
Top Skorer : Klaus Allofs (3 gol)
Fakta Unik :
- Italia menjadi negara pertama yang
menjadi tuan rumah kompetisi ini dua kali. Mereka menjadi juara pada
tahun 1968 di rumah, tetapi hanya mampu duduk di peringkat keempat pada
12 tahun kemudian.
- Ini adalah satu-satunya gelaran Euro yang tak memiliki babak semi-final.
- Klaus Allofs mencetak tiga gol untuk
menjadi pemain Jerman Barat ketiga yang mampu menjadi top skorer dgn 3 gol.
Hebatnya, Jerman Barat mendominasi posisi top skorer ini dalam tiga
tahun berurutan, setelah sebelumnya Gerd Muller dan Dieter Muller
menjadi top skorer di Euro 1972 dan 1976.
- Jerman Barat menjadi tim pertama yang mampu mengoleksi dua gelar Euro.
- Euro 1980 adalah penampilan pertama
Yunani di putaran final Piala Eropa. Uniknya, Yunani baru tampil lagi di
putaran final ketika mereka menjadi juara pada tahun 2004.
- Keberhasilan membawa Jerman Barat
menjadi juara Eropa membuat Karl-Heinz Rummenigge menjadi pemenang
Ballon d'Or 1980, sementara rekan setimnya, Bernd Schuster, berada di
posisi runner-up.
Belum ada tanggapan untuk "Jerman Barat Juara Piala Eropa 1980"
Posting Komentar